Sabtu, 07 September 2013

Simbol-simbol Bahaya di Laboratorium

Assalamualaikum Wr. Wb

Dalam posting pertama ini, kami akan mempaparkan mngenai simbol bahaya di Laboratorium. Terkadang jika kita memasuki ruangan laboratorium dengan banyak simbol-simbol disekitarnya, kita sering mengabaikannya karena tidak memahami arti dari simbol tersebut. Padahal, simbol-simbol tersebut sangat penting manfaatnya untuk kita sebelum melakukan praktikum. Jika kita ceroboh dalam menggunakan bahan-bahan kimia maka fatal lah jadinya nanti untuk diri sendiri bahkan orang-orang di sekitar kita. Yuk simak penjelasan kami!

1. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
    Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
    Frase-R untuk bahan amat sangat  mudah terbakar : R12
    Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

    2. Highly flammable (sangat mudah terbakar)
    Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untukself-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
     Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
    Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.

    3. Flammable (mudah terbakar)
    Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar. Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin. Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Misal C2H5OC2H5, CS2, C2H2

    4.  Explosive (bersifat mudah meledak)
    Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances
    Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupun  keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.

    Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
    Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

    5. Oxidizing (pengoksidasi)

    Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
    Frase-R  untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
    Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
      
    6. Poisonous  beracun
     

    Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
    Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
    LD50 oral (tikus) 25 – 200 mg/kg berat badan
    LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400 mg/kg berat badan
    LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L
    LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L
    Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25
    Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
    Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida
    Kemananan : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
     
    7. Corrosive (bersifat korosif)
     
    Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH 11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
    Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
    Contoh : klor, belerang dioksida
    Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar